Dalam
Pelatihan Quantum Ikhlas, Erbe Sentanu, ketika masih ikut Tekno Hati 01, ada 1
souvenir gelang karet bertuliskan 4 Kata "Sakti" , sebagai bekal
menjalani kehidupan yang penuh hiruk pikuk, 4 kata tadi adalah Sabar, Tenang,
Fokus, Bahagia.
Kali
ini mau sedikit membahas tentang " Tenang", kosa kata
"tenang" adalah kosa kata yang sering dipakai istri ketika dirumah
terjadi hal-hal yang nggk baik, misal anak-anak berantem, atau diri ini sedang
kesal, pasti keluar kata-kata, " semoga jadi pribadi selalu tenang"
sambil ngusap-ngusap punggung anak-anak, atau punggung saya dengan usapan
seperti putaran thawaf ( usapan punggung ini metode yang diajarkan ketika ikut
PPA for Healing ), mau berefek secara langsung atau tidak, setidaknya akan
menjadi doa.
"
Babe" Jamil Azzaini, dalam School Of Mentor, sedikit menyinggung masalah
"Tenang" juga, yaitu ketika dalam hidup berumah tangga, modal awal
adalah "Tenang" , dengan tenang nanti cinta akan mulai tumbuh dan
selanjutnya akan membuahkan kasih sayang dalam rumah tangga tersebut.
Pengalaman
Pribadi, memang benar, 3 tahun pertama dalam pernikahan memang kunci sukses ada
di tenang, karena bahtera rumah tangga diatas lautan yang terkadang ombak kanan
kiri sedang tidak bersahabat, banyak ombak toxic, bisa dari keluarga kecil,
besar atau lingkungan sekitar. Jika penumpang bahtera itu panik ( suami istri )
tidak tenang, justru malah ikut terombang-ambing karena ombak toxic dari luar,
yang terjadi adalah ingin menyelamatkan diri masing-masing, tumbuhlah ego, dan
akhirnya berpisah dan kandas.
Tapi,
jika yang terjadi sebaliknya, penghuni bahtera saling menguatkan, Insya Allah
Ujian tahap pertama akan lulus, dan akan mendapatkan buah dari ketenangan yaitu
Cinta, kenapa muncul cinta, karena salah satu rukun cinta adalah pengorbanan,
dan pengorbanan yang telah dibuktikan ketika dalam kondisi goncang, menjadi
bukti ketulusan cinta.
Apa
kah cobaan sudah selesai sampai disitu ? tentu tidak, teringat nasihat Ummi oom
( Siti Oom Komariah
) Almarhumah, jika rumah tangga pada tahun ke 10 ke atas juga akan diuji, jika
mampu melewati ujian yang ada, insya allah seperti ada "Rasa "
seperti pasangan baru lagi, dan memang benar, ujian nyata adanya, dan
alhamdulillah dengan wasilah training ICMYR di bandung, 2018, Rasa itu bisa
muncul.
Jadi,
perjalanan rumah tangga, adalah perjalanan yang panjang, perlu saling
menguatkan, saling "bisa ngedem2" jika salah satunya sedang jadi api,
dan tentunya selalu melibatkan Allah dalam segala kejadian, dengan selalu
bertanya, " Pesan cinta Allah yang mana , yang sedang Allah kirimkan
melalui kejadian-kejadian di dalam rumah tangga, sehingga kita dapat mengambil
sikap respon yang sesuai yang Allah Inginkan bukan yang kita inginkan "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar