Hikmah Ramadhan 9 # Berlatih memberi "Makna" - Jejak Inspirasi Transformasi

Catatan Pribadi Berbagi Inspirasi Untuk Bertransformasi Menjadi Pribadi Lebih Baik ------------------------------------------------------------------------------------------

Terbaru

Sabtu, 04 Mei 2024

Hikmah Ramadhan 9 # Berlatih memberi "Makna"



       Semua kejadian yang kita alami awalnya netral, dia akan bernilai ketika kita mampu memberi makna atas kejadian tersebut, atau bisa disebut juga bagaimana kita meresponnya, mau negatif atau positif itu pilihan kita.

        Dulu ketika ikut acara Quantum Excellence yang diadakan oleh ESQ, ada sebuah rumus :

H = K + R

        H adalah hasil, dampak yang kita ingin terima. K adalah kejadian, realita atau peristiwa yang kita alami, R adalah Respon, reaksi atau pemaknaan yang kita pilih.

        Jika kita ingin hasil yang selalu positif, maka "K" yang telah terjadi dan "K" ini adalah suatu variabel yang tak bisa kita ubah, karena sudah terjadi, tapi R adalah variabel yang sepenuhnya pilihannya ada dikita, mau positif atau negatif, mau lebih besar dari nilai K atau lebih kecil,, itu sepenuhnya kita yang memilih.

        untuk mudahnya, saya sampaikan 2 cerita,

        pertama, hari jumat kemarin ketika mengisi acara pelatihan dai muhammadiyah, ada 1 peserta yang sharing, sebut saja fulan, ketika dia masuk TK, dan baru dapat seragam dari sekolahnya, dia pamerkan ke ayahnya, kalo dia sudah masuk TK, malamnya dia sama ayahnya jalan-jalan naik motor, dan diperjalanan, mereka kecelakaan, keduanya koma, dan setelah beberapa jam, ayahnya meninggal, dan si fulan mampu melalui masa kritisnya, dan sekarang telah berusia 17 tahun.

        si fulan ini hebat, peristiwa yang tak mampu dilupakan dan mengharukan ( K ) tak mampu dia ubah, namun (R) respon atas peristiwa tersebut, dia tidak menyalahkan atas Takdir Allah atau meratapi untuk jangka lama, namun dia mampu mempunyai respon dan pemaknaan bahwa Allah telah memberinya second chance untuk menjalani hidup ini dan menjadi anak sholeh bagi orang tua nya, dengan bercita-cita menjadi Dai.

        cerita yang kedua, baru 3 hari ini saya dapatkan dari istri, dan saya pribadi sangat bersyukur, istri memilih untuk memilih "R" yang positif dengan Variable "angka" besar, sehingga dia dapat merespon kejadian dengan bijak,

        kejadiannya berawal ada salah satu siswi yang sengaja "japri" via WA dengan kata-kata lugas ke no wa istri, " umi, maafkan saya..jika saya pernah suka sama pak fahmi...", chat ini sudah 2 bulan dari catatan ini ditulis.

        saya sendiri waktu dengar cerita ini, ya kaget lah, selama ini nggak pernah ada santri yang japri ke saya hal yang aneh-aneh, dan saya juga bukan tipe orang yang suka tebar pesona WA-WA nan dengan murid, bahkan banyak yang bilang jika bales WA orangnya kaku dan dingin. usai si fulanah WA tersebut, respon istri atas WA tadi, memaklumi apa yang dirasa si siswi tadi, menasehati dan memberi arahan yang baik, sehingga siswi tersebut tersadarkan tanpa tersakiti hatinya.

        dari kejadian diatas, saya belajar untuk lebih sering untuk latihan memberi makna atas semua kejadian yang bersinggungan dengan diri kita, dan pemberian makna tersebut usahakan untuk selalu positif dan lebih besar dari bobot kejadian tersebut, agar menghasilkan hal yang positif dan maslahat buat diri kita dan orang sekitar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar