Hikmah Ramadhan 10 # Sincerity # - Jejak Inspirasi Transformasi

Catatan Pribadi Berbagi Inspirasi Untuk Bertransformasi Menjadi Pribadi Lebih Baik ------------------------------------------------------------------------------------------

Terbaru

Sabtu, 04 Mei 2024

Hikmah Ramadhan 10 # Sincerity #

 


        Di ma'ahid ada satu kegiatan rutin untuk para santrinya tiap pekannya, yaitu bina karakter, jika santri pondok, akan mendapatkan dua kali bina karakter, 1 kali tiap sabtu disekolahnya, dan 1 kali dipondok bersama musyrif/ah masing-masing. mungkin di lembaga pendidikan yang lain pasti ada.

        tapi, ada beberapa PR besar yang harus dibenahi, pertama masalah konten materi yang sampai hari belum fix ( mungkin karena pada sibuk ), yang kedua terkait delevery / penyampaian materi.

        mentoring beda dengan teaching, hal ini juga pernah disampaikan oleh ust kamal dalam rapat terbatas, mentoring harus beda dengan penyampain materi dikelas. waktu itu saya memahami "harus beda" itu terletak di segi penyampaian, misal game, pakai power point, rujakan dll, ternyata itu semua,( setelah saya fahami usai ikut school of mentor) itu masih pernak perniknya. masih ada yang lebih substansi yaitu heart of mentor, atau istilah ustadz kamal , bagaimana menyambung jembatan rasa antara mentor ( wali kelas / musyrif/ah) dengan santrinya.

      Jika sekedar transfer knowledge, tentu akan terasa garing, apalagi mayoritas materi mentoring terkait ruhiah.

        Dalam School of Mentor, dikenalkan dengan istilah Triangle's Of Love, dan 3 komponen ini dimulai dari "HATI ", hati siapa? ya hati para mentor tadi,

        salah satu unsur traingle of love, yang dibahas di artikel ini adalah "SINCERITY ", ketulusan. karena ketulusan adalah jalan masuk hidayah.

        Ketulusan tanpa modus, ketulusan yang benar-benar fokus kepada Allah, ketulusan yang senantiasa para mentor membersihkan hati dari modus ingin mendapatkan " Perhatian", " Pengakuan", " Pujian" ataupun "kasih sayang" baik dari yang dimentorinya atau dari sesama rekan mentor.

        Ketulusan harus selalu dilatih dan dijaga dari awal hingga akhir,

        saya sendiri, 3 bulan lalu "gagal" dalam menjaga sincerity ini, karena itulah, "menghukum" diri ini, harus menulis artikel di fb, untuk membayar atas kesalahan-kesalahan masa lalu.

        cerita berawal, ketika santri yang dimentorin selama 3 tahun melakukan kesalahan dengan janjian dengan lawan jenis ( tidak lebih dari ketemuan), mencuri-curi waktu-waktu luang, si fulanah ini sudah seperti keluarga sendiri, sebagai orang yang dipercaya untuk beberapa kegiatan dan acara,

        3 tahun lalu, ketika seragam sekolahnya hilang, kita yang belikan dan masih banyak hal lain lagi. semua "tulus" diawal, tapi ketika terjadi "Tragedi pengkhiantan" atas rasa kepercayaan, "ketulusan" itu rusak, menjadi sebuah amalan-amalan yang diungkit-ungkit. amalan kebaikan yang pernah ditanam musnah dengan mengungkit-ungkit didepan fulanah tadi.

        yah...begitulah, diri ini belajar, ketulusan harus dijaga sejak awal sampai kapanpun.

        Kesimpulannya, bagaimana melatih dan menanamkan " Sincerity" pada diri tiap mentor ? , siapkah dilatih untuk selalu saling belajar dan mengingatkan arti sebuah "Ketulusan" ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar