Tepat pukul 8 pagi hari sabtu, rombongan peserta dauroh menuju ke madinah, pemandangan sepanjang perjalanan padang pasir, gunung dan bukit bebatuan, gersang dan tandus. Entah berapa lama nabi dan para sahabat melakukaan perjalanan hijrah dan bekal seperti apa serta strategi survival yang mereka lakukan agar dapat sampai madinah.
Jika dengan bus membutuhkan waktu 4 jam perjalanan, adem, nyaman, bahkan bisa mampir di reat area ditengah tandusnya sepanjang jalan. Berbeda dengan dengan 1400 tahun yang lalu. Hijrah adalah momen yang penuh pengorbanan baik fisik, materi, dan hati. Butuh energi yang beser untuk melangkah kedepan yang penuh ujian dan meninggalkan dibelakang apapun yang dimilik, baik harta, keluarga, relasi, maupun kenangan...
Di rest area akhirnya bisa menikmati bakso seharga 20 riyal dan es teh 5 riyal, cukup jadi pengalaman saja,
Perjalanan pun berlanjut dan sekitar pukul 2 siang akhirnya sampai di hotel untuk check in di hotel plaza inn ohud, setelah istirahat sejenak, berangkat ke masjid nabawi, dan dari hotel menuju ke masjid nabawi kita melalui masjid abu bakar dan masjid ghomamah, dan masuk ke area masjid nabawi di pintu 310, lanjut dari pintu 310 menuju pintu masjid nabawi nomor 7, sampai dalam ambil kursi lipat, iktikaf , tilawah, doa, munajat sambil nunggu shalat ashar, sekitar jam 16.00
usai shalat ashar, berjalan menembus ke area tengah supaya nantinya bisa tembus ke pintu no 333, rencananya mau beli sajadah raudhoh yang kecil, tapi ternyata sudah habis sejak ramadhan, tinggal yang besar besar. Akhirmya beli parfum premium osama, parfum termahal yang dibeli, 219 riyal, lebih mahal dari kasuri yang di taibah gift hira, 150 riyal
adanya map masjid nabawi sangat membantu, dan lebih efektif dalam memilih jalur,
Usai belanja, kembali i'tikaf sampai shalat maghrib jam 19.00 usai shalat balik hotel untuk makan malam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar